KESENJAGAN EKONOMI
Hakikat kesenjangan ekonomi adalah kondisi ketidakmerataan dalam pembagian pendapatan, kekayaan, dan kesempatan ekonomi di masyarakat. Artinya, ada perbedaan yang nyata antara kelompok masyarakat kaya dan miskin dalam hal penguasaan sumber daya, akses pendidikan, kesehatan, maupun kesempatan kerja.
Secara sederhana, kesenjangan ekonomi menunjukkan jurang perbedaan tingkat kesejahteraan antarindividu atau kelompok, di mana sebagian kecil masyarakat menikmati kemakmuran tinggi sementara sebagian besar lainnya masih hidup dalam keterbatasan.
2.PENYEBAB KESENJANGAN EKONOMI
-Penyebab kesenjangan ekonomi dari kondisi demografi adalah faktor-faktor yang berasal dari keadaan kependudukan (jumlah, sebaran, usia, pendidikan, dan mobilitas penduduk) yang menimbulkan perbedaan tingkat kesejahteraan antarindividu atau antarwilayah.
Contohnya: pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, distribusi penduduk tidak merata, rendahnya kualitas pendidikan, dominasi usia nonproduktif, hingga urbanisasi yang berlebihan. Semua kondisi demografi tersebut menyebabkan kesempatan kerja, pendapatan, dan akses sumber daya menjadi tidak seimbang.
-Kesenjangan ekonomi bisa terjadi karena perbedaan tingkat pendidikan di masyarakat. Orang yang memiliki pendidikan tinggi umumnya lebih mudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar, sedangkan yang berpendidikan rendah terbatas pada pekerjaan kasar dengan upah kecil. Selain itu, akses pendidikan yang tidak merata (misalnya di kota lebih baik dibanding di desa) juga membuat jurang kesenjangan semakin lebar.
Contohnya:Anak-anak di kota bisa sekolah hingga universitas karena fasilitas lengkap dan orang tua mampu membiayai.Sementara di desa terpencil, banyak yang hanya lulus SD atau SMP karena sekolah jauh atau biaya tidak cukup. Akibatnya, lulusan desa lebih banyak bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan rendah
-Kesenjangan terjadi karena perbedaan kemampuan ekonomi awal di masyarakat. Orang yang sejak awal memiliki modal, aset, atau usaha lebih mudah berkembang dan memperbesar kekayaannya, sedangkan orang yang miskin sulit meningkatkan taraf hidup karena keterbatasan modal dan peluang
Contohnya:modal usaha, Pengusaha kaya bisa membuka pabrik dan mempekerjakan banyak orang.Orang miskin hanya bisa berdagang kecil-kecilan di pasar dengan keuntungan sedikit.
-kesenjangan Penyebab Kesenjangan Ekonomi dari Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat yang berbeda dapat memengaruhi produktivitas kerja dan pendapatan. Orang yang sehat bisa bekerja dengan maksimal dan berpenghasilan lebih baik, sedangkan orang yang sering sakit atau tidak memiliki akses layanan kesehatan yang baik cenderung memiliki pendapatan rendah
Contohnya:Akses Pelayanan KesehatanOrang kaya bisa berobat ke rumah sakit modern, cepat pulih, lalu kembali bekerja.Orang miskin kesulitan berobat karena biaya mahal, sehingga penyakitnya berlarut-larut dan produktivitas menurun.
-Penyebab Kesenjangan Ekonomi dari Kondisi Infrastrukture
Ksenjangan ekonomi bisa terjadi karena perbedaan kualitas dan ketersediaan infrastruktur di berbagai daerah. Daerah dengan jalan, listrik, internet, transportasi, dan fasilitas publik yang baik akan lebih cepat berkembang, sedangkan daerah dengan infrastruktur terbatas sulit menarik investasi dan tertinggal dalam pembangunan.
Cohnya: Kota besar dengan jalan tol dan transportasi lancar memudahkan distribusi barang, sehingga usaha berkembang pesat.Desa terpencil dengan jalan rusak dan akses sulit membuat hasil panen sulit dijual dengan harga bagus.
-Kondisi lapangan Kerja
Kesenjangan ekonomi bisa terjadi karena perbedaan tingkat pendidikan di masyarakat. Orang yang memiliki pendidikan tinggi umumnya lebih mudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar, sedangkan yang berpendidikan rendah terbatas pada pekerjaan kasar dengan upah kecil. Selain itu, akses pendidikan yang tidak merata (misalnya di kota lebih baik dibanding di desa) juga membuat jurang kesenjangan semakin lebar.
Contohnya: Di Perkotaan vs PedesaanA
nak-anak di kota bisa sekolah hingga universitas karena fasilitas lengkap dan orang tua mampu membiayai.
Sementara di desa terpencil, banyak yang hanya lulus SD atau SMP karena sekolah jauh atau biaya tidak cukup. Akibatnya, lulusan desa lebih banyak bekerja sebagai buruh tani dengan pendapatan rendah
Comments
Post a Comment